Selasa, 21 Oktober 2014
Rabu, 15 Oktober 2014
REVIEW MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA
Tentara dengan
kekuatan politiknya dimana Tentara Indonesia tidak pernah membatasi dirinya
sebagai kekuatan militer saja tetapi dia juga menjadikan dirinya sebagai
kekuatan politik. Hal
ini ditegaskan pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945 – 1949, tentara tidak hanya berkuasa
secara militer tapi juga secara politik, dimana kekuasaan sipil
ada dibawah militer. Para
perwira militer merasa mempunyai tanggung jawab untuk keselamatan negara dalam
sistem pemerintahan yang sedang berlangsung,para perwira tidak turun sebagi
aktor utama dalam dunia politik tetapi mereka
berperan sebagai orang di balik layar,seperti yang di ungkapkan oleh
Kepala Staf Angkatn Darat Major Jenderal Abdul Harris Nasution dalam konsepnya
yaitu “Jalan Tengah”, Tentara
tidak akan mengambil kesempatan untuk mengambil alih pemerintahan tetapi
tentara juga tida akan tinggal diam dalam urusan politik. Konsep “Jalan
Tengah”yang dikemukakan oleh Nasution mengakibatkan tentara mempunyai peran
dalam dunia ekonomi,dimana para tentara memainkan peran diseluruh aspek sipil
bukan untuk mendapatkan kedudukan ekslusif tetapi untuk mendominasi peran
tentara dalam kehidupan pemerintahan sipil. Peran tentara dalam
dunia ekonomi ini telah menempatkan tentara sebagai suatu seorang individu yang
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan material mereka sendiri.Jadi tentara
memanfaatkan posisi mereka dalam dunia ekonomi ini untuk mendapatkan materi
yang sebanyak-banyaknya tanpa mempedulikan korps yang mereka bawa.
Langganan:
Postingan (Atom)