Perlu kita pahami bahwasanya
gender dan seks itu berbeda makna. Gender adalah kondisi perbedaan antara peran
laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor contohnya
lingkungan dan budaya. Perbedaan ini dapat berubah sesuai jaman dan
perkembangan waktu. Sedangkan seks sendiri adalah kondisi perbedaan fisik yang
membedakan laki-laki dan perempuan, dimana lebih mengarah pada perbedaan jenis
kelamin. Dalam seks sendiri tidak dipengaruhi oleh lingkungan, namun hal itu
sudah merupakan kodrat yang sudah ditentukan Tuhan untuk kita.
Akhir-akhir ini banyak sekali
gerakan perempuan yang mengatasnamakan emansipasi dan “kesetaraan Gender”. Saya
cukup bingung dengan makna kata Kesetaraan Gender, Mengapa bukan Keadilan
gender ? Kesetaraan lebih mengarah pada kesamaan pembagian sedangkan keadilan bukan berarti sama tetapi
lebih pada sesuai porsi dan seharusnya. Memang benar bahwasanya laki-laki dan
perempuan diciptakan dalam derajat, harkat dan martabat yang sama, namun perlu
kita pahami bahwa ada saatnya perempuan tidak dapat sama dan setara dengan
laki-laki, bahkan sebaliknya. Bagaimanapun juga, itu adalah kodrat. Contohnya
naluri laki-laki dalam mengasuh anak berbeda dengan naluri perempuan, dan
perempuan sebagai reproduksi sedangkan laki-laki sebagai produksi. Dalam
kondisi fisik juga terlihat jelas bahwa laki-laki lah yang lebih kuat, oleh
karena itu pekerjaan yang membutuhkan tegana berat pantasnya dikerjakan oleh
laki-laki. Perilaku manusia sendiri pun dipengaruhi oleh kondisi fisik, agama dan
budaya.
Dalam modul tentang KONSEP DAN TEORI
GENDER yang ditulis oleh Drs.Sri Sundari Sasongko pada Januari 2009 disebutkan
bahwa ada beberapa tingkatan dalam memahami makna Gender itu sendiri :
a. Buta Gender (gender blind),
yaitu kondisi/keadaan seseorang yang tidak memahami tentang pengertian/ konsep
gender karena ada perbedaan kepentingan laki-laki dan perempuan.
b. Sadar Gender (gender
awareness), yaitu kondisi/ keadaan seseorang yang sudah menyadari kesamaan
hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki. Orientasi pada apa gender
? dan Siapa ?
c. Peka/Sensitif Gender (gender
sensitive), yaitu kemampuan dan kepekaan seseorang dalam
melihat dan menilai hasil pembangunan dan aspek kehidupan lainnya dari
perspektif gender (disesuaikan kepentingan yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan). Orientasi pada bagaimana
peran gender ? apa ada diskriminasi ?
d. Mawas Gender (gender
perspective), yaitu kemampuan seseorang memandang suatu keadaan berdasarkan
perspektif gender. Orientasi pada mengapa ada perbedaan ?
e. Peduli/Responsif Gender (gender
responcive), yaitu kebijakan/program/kegiatan atau kondisi yang
sudah dilakukan dengan memperhitungkan kepentingan kedua jenis kelamin.
Orientasi pada Apa ada masalah ? Masalah apa? Mengapa bermasalah ?
Oleh karena itu perlu ada pemahaman
yang matang tentang makna gender itu sendiri, karena ini berpengaruh kuat
ketika kita akan memahami keadilan gender agar tidak terjadi kesalahan
analisis. Bahkan bung Karno sendiri banyak bersuara tentang gender yang menurut
bahasa Soekarno didalam buku sarinah tentang perempuan dalam aspek sosial.
Ketidakadilan gender dapat dicegah apabila masyarakat memahami dan mawas diri
serta bertekad mengubah perilaku kearah peduli gender dalam setiap kegiatan.